Toples Kosong dan Isinya

Cerita ini sangat indah, sempatkan untuk membaca dalam beberapa menit saja.

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat.
Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola-bola golf.
Kemudian berkata kepada murid-muridnya,
Professor : "Apakah toples sudah penuh...?"
Murid       : "Setuju!!!"
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan.
Batu-batu koral mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.


Kemudian dia bertanya kepada murid-muridnya,
Professor : "Apakah toples sudah penuh???"
Murid       : "Setuju!!!"
Selanjutnya dia menabur pasir ke dalam toples...
Tentu saja pasir menutupi semuanya.

Professor sekali lagi bertanya,
Professor : "Apakah toples sudah penuh..??"
Murid      : "Yes!!!"
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa...

Professor :
"Sekarang...saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."
"Bola-bola golf adalah hal yang penting. Beribadah, Keluarga, Anak-anak dan Kesehatan."
"Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."
"Batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil.
"Pasir adalah hal-hal yang sepele, jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf.."
"Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting untuk kalian."
"Jadi beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu."
"Bermainlah dengan anak-anakmu, Luangkan waktu untuk check up kesehatan, Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam, Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf."
"Hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya,
Murid      : "Kopi mewakili apa?"
Professor tersenyum,
Professor : "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak
                   sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat."

0 comments on Toples Kosong dan Isinya :

Post a Comment