Sampai sekarang sudah ada 6 (enam) operator Indonesia, termasuk GSM dan CDMA, yang telah menjadi rekan kerja sama Research In Motioin (RIM): Telkomsel, XL-Axiata, Indosat dan Indosat Star one, AXIS, Tri, dan Smart. Dari keenam operator tersebut, Telkomsel, XL, Indosat, AXIS dan Tri merupakan operator GSM, di mana Tri adalah pendatang baru yang juga meramaikan persaingan pasar BlackBerry Indonesia. Sedangkan Smart dan Indosat Star One adalah operator BlackBerry CDMA.
Sebagai pemain baru di pasar BlackBerry Internet Service (BIS), Tri berusaha menjaring konsumen dengan tarif layanan miring, yaitu Rp 88.000 untuk akses tanpa batas dengan BlackBerry. Chief Commercial Officer Tri menegaskan, tarif layanan itu tidak hanya berlaku selama masa promosi, tapi sepanjang tahun. Sebelum Tri masuk, tarif paling miring untuk layanan BIS unlimited dikuasai oleh Axis, dengan layanan Worry Free BlackBerry, yang pada masa promosi bertarif Rp 100.000 per bulan. Sedangkan untuk operator lainnya seperti Telkomsel dan XL, masing-masing memasang tarif sebesar Rp 180.000 dan Rp 199.000 per bulan. Namun kedua operator yang merupakan penguasa pasar BlackBerry Indonesia ini sudah cukup percaya diri dengan tarif yang mereka tawarkan. Selain Telkomsel dan XL, Indosat juga merupakan operator penguasa pasar BlackBerry, yang juga sebagai operator Indonesia pertama yang bekerja sama dengan RIM. Indosat menawarkan harga Rp 160.000 per bulan untuk paket unlimited, sedikit lebih murah dibandingkan dengan Telkomsel dan XL.
Menurut penuturan dari berbagai operator, mengatakan bahwa tarif yang sekarang ditawarkan kepada masyarakat telah dirasa cukup untuk dapat dijangkau oleh masyarakat. Sebab besaran tarif dipengaruhi beberapa komponen tarif seperti biaya operasional, servis, dan jaringan, oleh karena itu para operator tidak ingin memberikan tawaran tarif yang terlalu rendah tetapi layanan yang diberikan tidak memuaskan. Tetapi jika dibandingkan dengan luar negeri tarif BIS di Indonesia masih tergolong mahal. Contohnya di Inggris, Orange, salah satu operator Inggris, hanya membanderol tarif BIS sebesar 5 poundsterling atau Rp 70.000 per bulan.
Untuk operator CDMA dapat dikatakan masih belum terdapat persaingan tarif antara sesama operator, karena belum banyak operator CDMA di Indonesia.
Sebagai pemain baru di pasar BlackBerry Internet Service (BIS), Tri berusaha menjaring konsumen dengan tarif layanan miring, yaitu Rp 88.000 untuk akses tanpa batas dengan BlackBerry. Chief Commercial Officer Tri menegaskan, tarif layanan itu tidak hanya berlaku selama masa promosi, tapi sepanjang tahun. Sebelum Tri masuk, tarif paling miring untuk layanan BIS unlimited dikuasai oleh Axis, dengan layanan Worry Free BlackBerry, yang pada masa promosi bertarif Rp 100.000 per bulan. Sedangkan untuk operator lainnya seperti Telkomsel dan XL, masing-masing memasang tarif sebesar Rp 180.000 dan Rp 199.000 per bulan. Namun kedua operator yang merupakan penguasa pasar BlackBerry Indonesia ini sudah cukup percaya diri dengan tarif yang mereka tawarkan. Selain Telkomsel dan XL, Indosat juga merupakan operator penguasa pasar BlackBerry, yang juga sebagai operator Indonesia pertama yang bekerja sama dengan RIM. Indosat menawarkan harga Rp 160.000 per bulan untuk paket unlimited, sedikit lebih murah dibandingkan dengan Telkomsel dan XL.
Menurut penuturan dari berbagai operator, mengatakan bahwa tarif yang sekarang ditawarkan kepada masyarakat telah dirasa cukup untuk dapat dijangkau oleh masyarakat. Sebab besaran tarif dipengaruhi beberapa komponen tarif seperti biaya operasional, servis, dan jaringan, oleh karena itu para operator tidak ingin memberikan tawaran tarif yang terlalu rendah tetapi layanan yang diberikan tidak memuaskan. Tetapi jika dibandingkan dengan luar negeri tarif BIS di Indonesia masih tergolong mahal. Contohnya di Inggris, Orange, salah satu operator Inggris, hanya membanderol tarif BIS sebesar 5 poundsterling atau Rp 70.000 per bulan.
Untuk operator CDMA dapat dikatakan masih belum terdapat persaingan tarif antara sesama operator, karena belum banyak operator CDMA di Indonesia.
0 comments on Persaingan Tarif antar Operator :
Post a Comment