Research In Motion (RIM) sebagai produsen dari handset BlackBerry tidak pernah mengeluarkan harga resmi untuk dibanderol dalam tiap produk BlackBerry yang diluncurkan. Alasan yang mendasari keputusan ini adalah karena handset BlackBerry tidak didistribusikan secara langsung melainkan melalui provider partner yaitu operator seluler Indonesia yang berperan sebagai rekan kerja sama resmi mereka. RIM memberikan kebebasan kepada setiap partner BlackBerry Indonesia untuk menentukan harga paket servis-nya. Hal ini menyebabkan harga yang ditawarkan akan berbeda-beda karena ditentukan oleh provider yang akan diajak bekerja sama. Dengan kata lain RIM mengetengahkan handset BlackBerry-nya dengan entry price level.
Dari peluncuran BlackBerry Bold 9000 sampai BlackBerry 8900, RIM selalu menyerahkan tugas pematokan harga kepada operator Indonesia. Tetapi belum lama ini sewaktu RIM meluncurkan handset BlackBerry Onyx, penerus dari BlackBerry Bold 9000, untuk pertama kalinya produsen smartphone asal Kanada ini mematok harga untuk handset keluaran terbaru mereka sebesar Rp 6.450.000,-. Untuk seri Bold 2 ini, Indonesia merupakan negara peluncuran yang pertama di Asia, pasalnya penjualan BlackBerry di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang tinggi.
Strategi pemasaran lain yang digunakan RIM untuk bisa masuk ke pasaran seluler Indonesia terutama untuk kalangan menengah adalah dengan pemasangan BlackBerry software dan layanan internet yang dapat digunakan oleh kalangan bisnis berskala kecil. Selain itu Indonesia juga telah didominasi oleh layanan nirkabel, baik internet maupun video streaming. Strategi ini pula yang menjadi alasan RIM tidak mendistribusikan handsetnya secara langsung, melainkan melalui kerja sama mereka dengan operator telekomunikasi Indonesia. Selama 10 tahun berkancah di bidang ponsel pintar RIM telah berhasil mengumpulkan sekitar 16 juta pelanggan dari seluruh wilayah pasar.
Menurut data Business Week tahun 2006, RIM termasuk dalam 25 Most Innovative Company yang mendominasi wireless market. Di Amerika Utara, penjualan BlackBerry menduduki posisi nomor satu untuk pasar Smartphone. Bahkan hingga kini RIM telah merangkul 375 carrier dan channel yang ada di 140 market untuk wilayah Asia Pasifik dan didukung oleh 39 carrier di 18 wilayah. Untuk pasaran mereka di Indonesia pun, RIM sangat yakin akan dapat meraih posisi yang teratas.
Dari peluncuran BlackBerry Bold 9000 sampai BlackBerry 8900, RIM selalu menyerahkan tugas pematokan harga kepada operator Indonesia. Tetapi belum lama ini sewaktu RIM meluncurkan handset BlackBerry Onyx, penerus dari BlackBerry Bold 9000, untuk pertama kalinya produsen smartphone asal Kanada ini mematok harga untuk handset keluaran terbaru mereka sebesar Rp 6.450.000,-. Untuk seri Bold 2 ini, Indonesia merupakan negara peluncuran yang pertama di Asia, pasalnya penjualan BlackBerry di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang tinggi.
Strategi pemasaran lain yang digunakan RIM untuk bisa masuk ke pasaran seluler Indonesia terutama untuk kalangan menengah adalah dengan pemasangan BlackBerry software dan layanan internet yang dapat digunakan oleh kalangan bisnis berskala kecil. Selain itu Indonesia juga telah didominasi oleh layanan nirkabel, baik internet maupun video streaming. Strategi ini pula yang menjadi alasan RIM tidak mendistribusikan handsetnya secara langsung, melainkan melalui kerja sama mereka dengan operator telekomunikasi Indonesia. Selama 10 tahun berkancah di bidang ponsel pintar RIM telah berhasil mengumpulkan sekitar 16 juta pelanggan dari seluruh wilayah pasar.
Menurut data Business Week tahun 2006, RIM termasuk dalam 25 Most Innovative Company yang mendominasi wireless market. Di Amerika Utara, penjualan BlackBerry menduduki posisi nomor satu untuk pasar Smartphone. Bahkan hingga kini RIM telah merangkul 375 carrier dan channel yang ada di 140 market untuk wilayah Asia Pasifik dan didukung oleh 39 carrier di 18 wilayah. Untuk pasaran mereka di Indonesia pun, RIM sangat yakin akan dapat meraih posisi yang teratas.
0 comments on Strategi Pemasaran RIM :
Post a Comment